Meskipun judulnya 1 Jam Lebih Dekat, kenyataannya keseruan program ini di grup whatsapp IP Asia tidak hanya berlangsung selama 1 jam saja saking banyaknya hal baru yang bisa diulik dari teman yang sedang menjadi bintang tamu saat itu.
Nah, di bulan Agustus ini, IP Asia menghadirkan mbak Dieni Rachmawaty dari Singapura sebagai bintang 1 JLD. Ibu dari 3 anak (Afa – 8 tahun, Ulya – 5 tahun dan Sena – 1 tahun) ini sudah bergabung di IP Asia sejak tahun 2016 setelah mengikuti Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch 2. Sejak itu mbak Dieni (dibaca Dini) aktif menjadi pengurus Ibu Profesional Asia sebagai Sekretaris periode 2017 – 2019.
MBAK DIENI DAN SINGAPURA
Besar di Probolinggo, Jawa Timur lalu merantau ke Magelang, Jawa Tengah untuk tinggal di asrama saat bersekolah di SMA Taruna Nusantara, hati mbak Dieni tertambat di Singapura. Kerapian, kebersihan dan keamanan negara yang sering jadi tujuan weekend getaway orang Indonesia lah yang membuat mbak Dieni senang tinggal di sana sejak kuliah Computer Engineering di Nanyang Technological University, Singapore 19 tahun lalu.Di negara ini juga mbak Dieni dilamar oleh suaminya dan melahirkan ketiga anaknya. Adik mbak Dieni yang juga anggota Ibu Profesional Asia yaitu mbak Fiftarina juga tinggal di Singapura bersama keluarga kecilnya. Wah, gimana nggak makin betah.
Untuk ibu-ibu pembelajar yang akan berwisata ke Singapura, ada beberapa tips supaya perjalanan kita lebih berkesan, yaitu:
Tips Bepergian Ke Singapura
- Cek current event karena biasanya ada event-event gratis yang bisa kita datangi.
Caranya dengan mencari di google dengan kata kunci: ongoing event in Singapore August 2019.
Atau: “Current event in Singapore”.
Atau: “Where to bring your kids in Singapore”.
Atau: "Free activities to do for family in Singapore". - Rencanakan aktivitas yang berdekatan dalam sehari karena kalau terlalu jauh bisa kecapekan jalan.
- Coba makanan yang berbeda-beda seperti masakan India, Timur Tengah, Cina dan Melayu.
- Jangan lupa kontak teman-teman yang tinggal di Singapura untuk bertemu.
MBAK DIENI DAN AKTIVITASNYA
Menjadi Manajer Rumah Tangga dan Pendidik Anak-anak
Tinggal jauh dari keluarga besar yang ada di Malang dan Semarang, memang sempat menjadi tantangan tersendiri bagi mbak Dieni. Mulai dari kendala bahasa dan perbedaan budaya yang menjadi hambatan untuk bersosialisasi. Sampai pekerjaan rumah yang tidak bisa dikontrakkan pada pihak lain. Nggak seperti di Indonesia di mana layanan laundry (kiloan) dan pesan antar makanan dengan Go Food membantu meringankan pekerjaan ibu rumah tangga. Tapi lama-lama kendala itu bisa ditangani mbak Dieni dengan baik.Aktif di Ibu Profesional Asia
Selain menjadi manajer rumah tangganya, mbak Dieni juga aktif di Ibu Profesional Asia. Padahal saat kuliah mbak Dieni nggak pernah tertarik berorganisasi karena ia merasa organisasi hanyalah untuk orang-orang yang supel bergaul. Tapi, setelah mencoba dan teman-temannya mengakui bahwa bantuannya reliable, mbak Dieni merasa bahwa yang ia lakukan berguna bagi orang lain sehingga ia lebih percaya diri untuk terjun di tempat lain. Jadi untuk teman-teman jangan ragu untuk ikut berorganisasi, bantuan-bantuan sederhana seperti menyumbangkan saran atau ikut berdiskusi sudah bisa jadi awal yang baik.Blogger
Selain itu mbak Dieni juga aktif menjadi blogger lho. Blognya Fun Math Activities For Kids bisa menjadi rujukan para ibu yang ingin mencari ide aktivitas bermain sambil belajar matematika. Keren ya.Menjahit
Pecinta kopi ini juga suka membuat hasta karya, lho. Bahkan sempat mempelajari online shop handmade business dan pernah menjual 2 pesanan temannya. Namun mbak Dieni mengaku kalau saat ini tidak melanjutkan niatnya untuk berjualan hasil karyanya karena menurutnya bebikinan itu memerlukan waktu yang ekstra. Sedangkan saat ini ia ingin mengutamakan hal yang lain lebih dulu.Lalu bagaimana cara mbak Dieni mengatur waktunya agar bisa menjalani semua perannya dengan baik? Belum lagi aktivitas offline seperti kelas tahsin yang juga diikutinya.
Menurut mbak Dieni, ia hanya berusaha untuk menempatkan aktivitasnya sesuai dengan antrian prioritas dan tidak memberikan seluruh waktunya untuk satu kegiatan saja agar hak keluarga, hak rumah, hak komunitas, hak belajar dan hak badan bisa terpenuhi.
Saat ini mbak Dieni juga sedang bereksperimen memperbaiki sistem di rumahnya seperti decluttering ala Konmari dan memperbaiki perencanaan atau penjadwalan urusan rumah dan keluarga agar bisa lebih maksimal menjalankan semua perannya. Wah, sudah mencerminkan karakter Ibu Profesional sekali ya.
Sebelum menutup obrolan 1 JLD, mbak Dieni memberikan satu pesan untuk teman-teman IP Asia:
Jadi teruslah berproses, Para Ibu Profesional. It's oke to start from the smallest thing because a baby step forward is still a progress.
No comments