Sedekah Membawa Berkah
Itulah tema yang dibawakan oleh mbak Geta Yuanita dari Qatar dalam sesi diskusi whatsapp yang dipandu oleh tim Sejuta Cinta Ibu Profesional Asia.
Definisi
Sedekah, satu kata sederhana yang sering sekali kita dengar sehari-hari. Tapi adakah teman-teman tahu artinya? Yuk, kita pahami dulu makna sedekah.
Mbak Geta memilih tema ini tanpa ada niatan untuk sombong. Beliau sekadar ingin berbagi dan bertukar kisah dengan teman-teman Ibu Profesional Asia dan para pembaca blog ini di manapun berada. Mbak Geta berharap kisahnya dapat memotivasi semua dan menunjukkan bukti bahwa berbagi itu indah, membuat bahagia dan dapat dirasakan manfaatnya untuk diri sendiri dan keluarga. Untuk itu, silakan diambil baiknya dan tinggalkan yang kurang berkenan ya.
Motivasi
Ada 3 hal yang memotivasi mbak Geta dan keluarga untuk menjadikan sedekah sebagai amalan rutin, yaitu:
"Bentengilah diri kalian dari api neraka meskipun dengan separuh buah kurma"Hadits ini menjadi salah satu motivasi Mbak Geta dan keluarga dalam bersedekah karena Mbak Geta merasa bahwa amalan beliau hanya secuil. Ibadah kadang semangat, kadang tidak. Ilmu tak seberapa dan maksiat kadang masih dilakukan. Untuk itu beliau berharap dengan rutin bersedekah, dirinya dan keluarganya dapat terlindungi dari api neraka kelak. Apalagi ada ayat Al Quran yang menyebutkan keutamaan bersedekah, yaitu:
(HR. Muttafaqun'alaih)
“Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah.” (QS. Al Munafiqun: 10)Sepakat dengan mbak Geta, mbak Angie Kamalia juga mengingatkan kisah yang pernah dituturkan oleh alm. Ustadz Arifin Ilham bahwa ketika orang meninggal ada 1 hal yang akan mereka lakukan jika diberi kesempatan untuk hidup lagi, yaitu bersedekah.
Untuk itu jangan pernah takut juga akan jumlah uang yang kita keluarkan untuk bersedekah. Seorang Ustadz berpesan agar kita mempunyai amalan andalan. Orang lain mungkin kuat melakukan puasa, istiqomah membaca Al Quran, rutin melakukan tahajud atau berdakwah. Jika belum mampu melakukan itu semua, ya jadikan sedekah sebagai amalan rutin. Tidak apa meski hanya sedikit asalkan rutin. Semoga yang kecil dan sedikit itu dapat membantu kita kelak di akhirat.
Dari ’Aisyah adhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.”
Bentuk-Bentuk Sedekah
Lalu, sedekah seperti apa yang bisa kita lakukan? Inilah yang biasa dilakukan mbak Geta dan keluarga:
- Membacakan kisah-kisah kedermawanan para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
- Diajak melihat teman-temannya yang kekurangan.
- Melibatkan anak-anak secara langsung dalam kegiatan sedekah dengan cara mengisi kotak sumbangan, mempersiapkan goodybag dan memberikan amplop-amplop kepada saudara-saudara di panti asuhan, memberikan infaq di masjid.
- Lalu tanyakan perasaan mereka setelah melakukan sedekah. Pastikan mereka ikut merasakan bahagianya.
Mbak Ira juga ikut bercerita ceramah dari salah seorang Ustadz yang baru didengarnya. Ustadz tersebut menyarankan agar orang tua tidak mengajarkan anak untuk menabung (sehingga ia menjadi perhitungan/pelit), tapi ajarkanlah anak untuk bersedekah.
Contohnya, saat memberi anak uang jangan katakan, "Nak, ini ada uang untuk kamu tabung," tapi katakan, "Nak, ini ada uang untuk kamu sedekahkan." Praktiknya bisa kita sesuaikan dengan pemahaman dan kemampuan anak dalam mengelola uang. Intinya adalah mengasah anak untuk terbiasa punya amalan sedekah dan berbagi sejak kecil.
Selain bersedekah uang, menurut mbak Arlini, anak-anak juga bisa diajak bersedekah dengan cara sederhana, misalnya memberikan sisa nasi yang telah diletakkan di wadah khusus dan dicampur dengan sarden/makarel kalengan untuk kucing. Atau menyediakan air minum untuk burung. Karena bisa jadi bersedekah kepada hewan-hewan inilah bagian ibadah yang ikhlas tanpa ada rasa sesuatu yang lain.
Berbagi pengalaman dan ilmu jika kemanfaatanya terus berlanjut juga dapat menjadi amal jariyah, menurut mbak Indri.
Hikmah Sedekah
Banyak hikmah dari sedekah yang dialami oleh Mbak Geta dan keluarga. Misalnya adalah diselamatkannya Mba Geta dan keluarga dari kebakaran yang sempat terjadi di rumahnya. Begitu juga dengan kecelakaan yang nyaris dialami Mbak Geta saat berkendara karena suaminya mengalami micro sleeping atau tertidur sesaat saat mengendarai mobil.
Begitulah kisah mbak Geta dengan sedekahnya. Bagaimana dengan para ibu pembelajar? Adakah pengalaman yang berhubungan dengan sedekah? Silakan berbagi di kolom komentar ya.
Salam hangat,
Ibu Profesional Asia
No comments