Blogging & Writing Mentor September 2019: Tips Menuangkan Kata dalam Tulisan Agar Enak Dibaca

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hai, Para Pejuang Literasi.

Bulan September kemarin, RB Literasi mengadakan kegiatan rutin bulanannya yaitu Blogging & Writing Mentor. Kalau dalam dua bulan yang lalu secara berturut-turut kita belajar tentang blogging dari Mbak Fiftarina dan Alfa, kali ini Mbak Geta dari Qatar mengajak kita belajar menulis.

Bukan sembarang menulis ya, yakin deh teman-teman di RB Literasi sudah jago menulis semua. Buktinya sudah banyak yang tulisannya masuk dalam berbagai buku antologi, termasuk Antologi Ibu Rantau Ibu Berkisah. Sudah mengunduh bukunya kan?



Dalam kesempatan kali ini, Mbak Geta memberi "Tips Menuangkan Kata dalam Tulisan Agar Enak Dibaca." Menariknya, di sesi tersebut teman-teman nggak hanya diberi materi dan berdiskusi. Kita juga diminta untuk berlatih secara langsung. Wah, seru lho. Sambutan teman-teman di whatsapp group RB Literasi sangat meriah. Semua semangat menunjukkan hasil latihannya.

Yuk, langsung saja kita simak materi, diskusi dan hasil latihan BWM: Tips Menuangkan Kata dalam Tulisan Agar Enak Dibaca bersama Mbak Geta dari Qatar.

Tips Menuangkan Kata dalam Tulisan Agar Enak Dibaca

Oleh: Geta Yuanita - Qatar

Assalamu'alaikum warahmatullah

Apa kabar teman-teman? Salam literasi! 

Sebelumnya saya disclaimer dulu ya. Izinkanlah saya sedikit berbagi, meskipun saya tahu banyak para maestro di sini yang telah menelurkan beberapa buku. Sejatinya saya yang masih harus lebih banyak belajar.

Tujuan saya berbagi adalah agar kita bisa saling mengingatkan, yang kurang bersemangat jadi terpatrik semangat, yang sudah semangat menulis, semoga tetap konsisten.

Kita mulai saja ya, tips menuangkan kata dalam tulisan agar enak dibaca.



Libatkan Panca Indera




Contoh :

Kulit :

Musim panas kali ini memang sungguh luar biasa. Keluar rumah sebentar, kulit seakan terbakar. Masuk ke dalam mobil tanpa AC seperti berada di dalam oven raksasa. Apalagi jika kelembapan udara tinggi, badan basah kuyup, lengket karena keringat.

Telinga :

Malam terasa sangat sunyi. Tak terdengar satu binatang malampun yang biasa bernyanyi. Sesekali hanya ada suara daun yang bergesekan karena tertiup angin. Dia semakin cepat berjalan, agar segera sampai ke kampung halaman, di ujung bukit ini. Langkahnya terhenti, saat sayup-sayup telinganya mendengar tangisan kecil seorang bayi.

Mata :

Kupandangi wajah yang sedang tertidur pulas itu. Dia persis sekali ayahnya. Wajah oval dengan rambut hitam ikal. Pipinya sungguh sangat menggemaskan. Dadanya turun naik berirama. Sesekali mulut kecilnya bergerak-gerak seperti hendak kembali menyusu. Tidurlah Nak, biarkan umimu sejenak beristirahat, menikmati sakit yang menyerang kepala ini.

Hidung :

Kucium baju terakhir yang dipakai anak sulungku kemarin. Bau khas tubuhnya bercampur dengan bau keringat. Pagi ini dia telah kembali ke asrama, dan aku sudah kangen.

Lidah :

Opor ayam kampung mamaku memang juara. Bumbu rempahnya terasa. Meski tanpa kuah santan, rasanya tetap menawan. Manis, asin dan gurih bercampur menjadi satu. Selama di perantauan, itulah yang aku rindukan.

Latihan oleh Anggota RB Literasi


Ira Trinyoto - Malaysia
Kupandangi garis langit kota ini yang menawan. Di sinilah kami berdua akan memulai hidup berumah tangga.

Dian Mariesta – Malaysia
Melihatnya tidur terlelap selalu menjadi momen yang istimewa untukku. Teduh matanya sangat kurindukan. Riang tawanya selalu kunantikan. Rasanya sulit untuk berjauhan darinya. Bagaimana tidak? Sudah ratusan purnama kami lewati bersama.

Nisa – Malaysia
Kupandangi bocah yang ada di sampingku. Tatapannya jernih, benar-benar polos tanpa dosa. Senyumnya, sungguh menenangkan. Oh, gadis kecilku.

Kurmiyati - Malaysia
Telinga :
Mendengarnya menangis, tak tega rasanya hati. Kuambil dan kudekap dia untuk sekedar menenangkannya. Sambil kugendong, aku pun melantunkan lagu pengantar tidur..

Ananda – Malaysia
Jerebu
Aroma ini memicu rasa mualku semakin memuncak. Semakin sesak kurasakan. Oh Tuhan sulit sekali kugerakan naik turunnya dadaku ini.
Bau apakah ini?

Angie – Jeddah, KSA
Badan ini terasa kelebihan bobot di kala aku kelebihan nafsu makan. Ibu menyusui bukanlah satu alasan pembenaran. Kucoba hari ini untuk sedikit membakar lemak tubuhku dengan latihan Zumba dan aerobik lewat YouTube di saat anak-anak terlelap tidur. Tak lama si bungsu bangun, lalu aku menggendongnya sambil bererobik ria. Ternyata aku keringetan dan ngos-ngosan.

Azmi – Malaysia
Indera Mata.
Tangannya kini kulihat sudah mulai keriput, raut wajahnya sudah tak bersinar seperti dulu. Kumelihat perjuangannya yang begitu besar untuk mendidik keempat anaknya menjadi seorang yang hebat. Kini engkau telah terlihat menua, karena semua perjuanganmu tidaklah sia-sia.

Arlini – Qatar
Malam itu, setelah sampai di depan halaman rumah. Kucium ada aroma wangi semerbak. Seolah aroma bunga melati yang bermekaran. Akupun bingung, karena aku tidak menanam bunga melati. Akupun tidak menanam bunga yang lain. Hanya ada beberapa lidah buaya dan dua pohon kurma yang telah tua. Dengan langkah cepat, aku memasuki rumah. Sambil berdo'a.
Akupun mencoba tuk cerita kepada tetangga. Ternyata di belakang rumahnya memang ada pohon tua yang sedang berbunga. Dan bunganya sangat harum saat angin menerpa.

Libatkan Hati


Apakah sedih, kecewa, marah, bahagia, khawatir atau takut.
- Tuangkan apa yang kita rasakan.
- Bayangkan jika kita di posisi itu.
- Tuliskan kesan pribadi kita tentang sesuatu.
-Ajak agar pembaca merasakan hal yang sama.

Contoh:
Ketika kita sedih melihat anak kita sakit, tuliskan bagaimana keadaannya sekarang, bagaimana cerianya dia sebelumnya. Ungkapkan betapa cinta kita padanya. Tuliskan kejadian-kejadian istimewa saat kita mengandung dan melahirkannya.

Diskusi:

Pertanyaan
Kurmiyati - Malaysia:
Melibatkan hati, membayangkan kita ada di posisi itu bisa sampai yah pesannya pada pembaca? Walau bukan true story?

Jawab
Ya betul. Misalkan, ketika kita mendengar curhatan teman yang suaminya selingkuh, bayangkan kita di posisi teman kita. Bayangkan bagaimana kecewa dan sakitnya.

Pertanyaan
Bagaimana menggali rasa itu agar bisa menuangkan kembali dalam goresan tangan? Ada tipsnya kah?

Jawab
Selami, rasakan, bayangkan kita mengalaminya sendiri.

Berirama


Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan (Wikipedia)
Tulisan yang indah biasanya berirama. Tidak seperti puisi, tapi tetap usahakan ada kemiripan bunyi di akhir kalimat. Agar ada perbedaan antara bahasa tulisan dengan bahasa percakapan.

Contoh :

Komunikasi selamanya menjadi unsur terpenting dalam pernikahan, selain keimanan.
Tanpanya, akan terjadi kesalahpahaman dan sakwa sangka yang membuat hati yang terluka semakin menganga.
Tanpanya tak akan ada pengertian.
Tak akan ada saling menerima kekurangan pasangan.

Diskusi:Putriana - Malaysia
Mbak, berirama dan berima sama kah? Seperti rekomendasi untuk membuat anak tertarik baca katanya cari buku yang berima seperti buku-buku Dr. Seuss gitu. Ternyata ke orang dewasa ngaruh juga ya.

Jawab:
Iya sama kakak Putri. Saya pakai yang lebih familiar aja.

Tanggapan: 
Seperti surat-surat kaya An-Naas, Al Falaq, Al Ikhlas itu berima ya, makanya anak-anak cenderung cepat hapal.

Jawab:
Iya betul kakak. Maa Syaa Allah, benarlah sudah Al Quran itu mengungguli syair-syair bangsa Arab yang lagi termasyhur dulu.

Latihan oleh Anggota RB Literasi

Azmi – Malaysia
Menikah bukan hanya cinta kepada orang yang menurutmu tepat.
Tetapi karena kamu percaya bahwa dia akan membuatmu semakin taat.
Karena kau tahu tujuan akhir pernikahan kalian adalah surga yang harus didapat.
Maka pilihlah lelaki yang taqwa nan shalihat.

Kurmiyati
Ketika hati gundah gulana bingung tak tentu arah.
Tak tahu pilihan mana yang harus diambil seakan aku berada di ruang hampa tanpa udara.

Chairunnisa – Malaysia
Hatiku berdebar-debar.
Sungguh menunggu itu membuat hati semakin tak sabar. 
Betapa gemuruh dada ini menunggu ia yang akan datang melamar.

Arlini – Qatar
Ketika kita membaca kisah wanita Sholihah.
Ada kisah Khodijah yang memiliki ketangguhan luar biasa.
Ada kisah Aisyah, seorang wanita yang sangat cerdas dan cantik jelita.
Ada kisah Fatimah, seorang putri Rosulullah yang sangat sabar dalam berumah tangga.

Dan bagaimanakah caranya agar kita bisa meniru mereka?
Namun, apalah daya tak mungkin bisa seperti mereka.
Karena aku hanyalah seorang wanita biasa.
Yang belajar untuk menjadi wanita Sholihah.
Dan mengabdi untuk keluarga.

Monika
Libatkan hati dan berirama:
Siang itu perasaanku pedih. 
Sungguh aku tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Aku berjalan di tengah keramaian tetapi jiwa ini terasa sepi.
Dan ternyata aku patah hati.

Semoga habis ini saya tidak lanjut menyanyi.

Irawaty Trinyoto - Malaysia
Sepi, tak ada siapa-siapa.
Tak lama terdengar lenguhan, persis suara manusia.
Aku tersentak, kucari asalnya.

Lalu kulihat buntutnya menyembul dari ujung ruang, kucingku tengah tidur pulas.

Selingi dengan Metafora


Metafora adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia, dan juga berbagai bahasa lainnya. Majas ini merupakan ungkapan secara tidak langsung berupa perbandingan analogis. 

Seperti halnya majazi dalam bab kata dan makna (ilmu logika), makna yang terkandung dalam majas metafora adalah suatu peletakan kedua dari makna asalnya, yaitu makna yang bukan mengunakan kata dalam arti sesungguhnya, melainkan sebagai kiasan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.- Wikipedia
Contoh : Hatiku kini kelabu. Seseorang yang telah tujuh purnama kutunggu ternyata telah bertunangan. Cintaku bertepuk sebelah tangan.

Latihan oleh Anggota RB Literasi

Ananda – Malaysia
Kuketuk ruang rindu,
Berharap akan ada jawaban yang kutunggu
Namun itu semua hanyalah kehampaan
Karena ia hilang bersama kekecewaan

Putriana – Malaysia
Baru kusadar, ternyata selama ini aku hidup seperti katak dalam tempurung!

Angie Kamalia – Jeddah, KSA
Sepoi sepoi angin di tepi pantai laut merah dan pohon pohon kurma yang melambai-lambai seolah-olah mengatakan kepadaku bahwa hidup di negri ini tidaklah melulu gersang dan tandus.

Baca Berulang-ulang dan Rasakan


- Bagaimana penggalan kalimatnya, susunan kata-katanya dan tanda bacanya.
- Lakukan self-editing

Kata cikgu saya, tulis dulu semua sampai selesai, baru editing. Kalau baru nulis langsung edit lama kelarnya dan khawatir jadi berubah dari kerangka tulisannya. Waktu yang dibutuhkan juga jadi lebih lama.

Alhamdulillah semua materi sudah selesai dibahas. Saya ucapkan terimakasih pada teman-teman yang sudah meluangkan waktu dan berbagi kata di sini. Terakhir saya ingin kembali mengutip quotes yang sangat familiar:




Bagi seorang muslim, tulisan bukan hanya soal merangkai kata, tapi harus sarat makna. Menulis bisa menjadi sarana kita mengajak pembaca untuk lebih dekat pada Sang Pencipta.
Menulis adalah seni menyampaikan kebenaran (Asri Supatmiati)
Jadi menulislah, agar orang-orang di masa depan tahu bahwa kita pernah hidup di masa lalu (Anonym).

Keep writing ...

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 

No comments